Ini Bahaya Rokok Elektrik
Salah
satu cara yang saat ini tengah populer baik di negara-negara maju maupun di
Indonesia adalah dengan menggunakan rokok elektronik. Namun, cara ini juga
masih menuai kontroversi karena bahayanya tidak jauh berbeda dengan rokok
konvensional.
Menurut
dokter spesialis paru dari RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto, rokok elektronik
bisa dikatakan merupakan cara "bahaya" untuk berhenti merokok. Ini
karena rokok tersebut memiliki bahaya yang hampir sama dengan rokok
konvensional, baik dari kandungan nikotin maupun
senyawa-senyawa kimia lainnya.
Meskipun
pada awalnya rokok elektronik diklaim efektif membantu orang berhenti merokok,
tetapi kini penggunaannya tidak direkomendasikan. Setelah melewati sejumlah
evaluasi, rokok elektronik memiliki beberapa bahaya, antara lain sebagai
berikut.
1.
Sering disalahgunakan
Agus mengatakan, bila digunakan secara benar, rokok elektronik memang bisa menjadi cara peralihan untuk berhenti merokok. Di sisi lain, rokok elektronik sangat mudah untuk disalahgunakan penggunaannya.
Agus mengatakan, bila digunakan secara benar, rokok elektronik memang bisa menjadi cara peralihan untuk berhenti merokok. Di sisi lain, rokok elektronik sangat mudah untuk disalahgunakan penggunaannya.
"Misalnya
seperti saat ini, meski belum mendapat izin dan dijual resmi, rokok elektronik
sudah banyak digunakan," ujarnya saat dihubungi Kompas Health,
beberapa hari lalu.
Nikotin
dalam rokok elektronik juga seharusnya dikurangi secara gradual. Namun, bila
digunakan secara bebas tanpa resep penurunan dosis, maka jumlah nikotin yang
digunakan akan terus sama, bahkan mungkin bertambah tanpa ada standar yang
jelas.
Nikotin
yang digunakan dalam jangka waktu yang lama akan terakumulasi dalam tubuh dan
mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau
pengentalan darah.
Jadi, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit, nikotin pada
rokok elektronik juga sama bahayanya dengan rokok konvensional.
2.
Asap
Meskipun dibakar secara elektronik, nikotin dalam rokok elektronik juga akan menimbulkan asap seperti halnya rokok konvensional. Asap diketahui bila diisap setiap hari akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan karena memberikan paparan produk berbahaya.
Meskipun dibakar secara elektronik, nikotin dalam rokok elektronik juga akan menimbulkan asap seperti halnya rokok konvensional. Asap diketahui bila diisap setiap hari akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan karena memberikan paparan produk berbahaya.
3.
Tidak hanya nikotin
Agus menjelaskan, cairan yang menjadi refill atau isi ulang untuk rokok elektronik tidak hanya mengandung nikotin, tetapi juga senyawa-senyawa kimia berbahaya lainnya. Senyawa-senyawa ini bersifat karsinogenik sehingga berpotensi memicu penyakit seperti kanker.
Agus menjelaskan, cairan yang menjadi refill atau isi ulang untuk rokok elektronik tidak hanya mengandung nikotin, tetapi juga senyawa-senyawa kimia berbahaya lainnya. Senyawa-senyawa ini bersifat karsinogenik sehingga berpotensi memicu penyakit seperti kanker.
Sebagai
dokter, Agus sendiri tidak menyarankan penggunakan rokok elektronik sebagai
cara berhenti merokok. Sebaliknya, penggunakan permen, tablet isap, inhaler,
tempelan (patch),
dan spray
lebih disarankan.(*)
Anda Telah Membaca artikel Ini Bahaya Rokok Elektrik, Baca Juga Artikel Berikut
|
Yova Mahaputra